Dari berbagai macam makhluk ciptanNya, terdapat bakteri
dengan berbagai macam bentuk. Namun sering, supaya sehat manusia harus
menjauhi bahkan membunuh bakteri. Faktanya dari segi jumlah, banyaknya
manusia tidaklah sebanding dengan jumlah bakteri, karena dalam tubuh
seorang manusia terdapat sekitar 100 triliun bakteri dengan berbagai
macam jenisnya. Dimana bakteri tersebar diseluruh organ tubuh manusia
terutama disepanjang saluran pencernaan, dimulai dari mulut, lambung,
usus besar, usus 12 jari, usus halus sampai anus. Pada perempuan,
bakteri juga berada pada uterus (kandungan) dan vagina. Bakteri-bakteri
tersebut produktif dan bermanfaat membantu proses menyehatkan tubuh.
Sehingga tidak mungkin manusia mengalahkan bakteri. Dari jumlah bakteri
yang ada pada tubuh manusia, diperkirakan jumlah antara bakteri yang
bermanfaat dan bakteri yang membahayakan seimbang. Oleh sebab itu, bila
kita mengenal, mengakrabi, menghormati bakteri, maka mereka bisa
bermanfaat bagi kesehatan manusia. Salah satu buktinya bahwa sebagian
makanan yang dikonsumsi manusia dalam prosesnya memerlukan bakteri untuk
dapat dicerna dan diserap oleh tubuh manusia. Sedangkan produk makanan
yang membutuhkan bakteri dalam proses pembuatannya antara lain yoghurt,
mentega, acar, tapai, terasi, sosis, asinan serta produk makanan
lainnya. Demikian pula tumbuhan yang dikonsumsi manusia, bisa subur
karena bakteri pengurai yang ada dalam tanah; ikan di tambak maupun
kotoran bisa hancur menyatu dalam tanah karena bakteri pengurai.
Selain itu, Tuhan sengaja menciptakan segala
sesuatunya serba berpasangan. Demikian pula dengan sifat bakteri. Ada bakteri
aerob (membutuhkan O2) ada bakteri anaerob (tidak membutuhkan O2, bahkan
membuang O2), dan mereka saling membutuhkan, ada bakteri produktif dan bakteri
berbahaya namun saling bersinergi. Manakala bakteri tersebut berada ditempat
asalnya dalam suasana habitatnya maka akan berfungsi membantu menyehatkan organ
tubuh manusia serta bisa menyembuhkan barbagai macam penyakit. Bahwa dengan
memperlakukan dan mengembalikan flora bakteri pada suasana yang semestinya,
banyak macam dan jenis penyakit yang bisa disembuhkan. Penyakit yang dianggap
belum bisa sembuh, karena belum ditemukan obatnya, bisa disembuhkan, berkurang
sakitnya bahkan sembuh total, seperti penyakit Flu Burung, HIV/AIDS, Hepatitis,
Kanker, Tumor, Stroke, Ginjal serta penyakit lainnya termasuk kasus autis.
Bahkan bakteri bisa pula membantu meningkatkan kecerdasan otak. Hal ini
bisa terjadi karena bakteri-bakteri tersebut bisa membantu penyerapan
gizi dan O2 secara maksimal sehingga terbentuk volume O2 yang
sangatmaksimal di otak. Bila anak 10 tahun diberikan secara rutin
formula ini selama 5 tahun (dengan dosis pencegahan) akan meningkatkan
IQ anak tersebut diatas 140 (IQ super).
Hal tersebut mengantarkan Prof.
Sukardi mendalami ilmu tentang bakteri selain juga didorong oleh kenyataan
bahwa putri sulung beliau terkena hydrocephallus, ibu beliau terkena kanker
getah bening hingga meninggal dunia, serta diketahui kemudian hari istri beliau
terkena Toksoplasma. Beliau
menyelesaikan gelar S1 Teknik Elektro di Institut Teknologi Sepuluh
Nopember Surabaya (ITS). Karena di dorong oleh keinginan mencari penyebab dan
obat penyakit bagi anak, ibu dan istri, beliau beralih mempelajari Ilmu Mikro
Bakteriologi di Universitas Ryu Kyu, Yokohama, Jepang. Dimana untuk masuk pada
jurusan Mikro Bakteriologi disyaratkan minimum IQ 160, beliau memiliki IQ 169
(lebih tinggi dibanding Albert Einstein atau Prof. DR. Ir. Habiebie Dipl Eng.
dengan IQ 166). Dan pada umumnya untuk menjadi Ahli Mikro Bakteriologi dari S1,
S2, S3 idealnya diperlukan waktu 15 hingga 20 tahun, namun beliau bisa menempuh
studi dari S1 hingga bergelar Professor selama 8 tahun.
Dengan ilmu yang dimiliki, beliau bereksperimen
melakukan penelitian mengenai mikro bakteri hingga menemukan varian
formula dengan berbagai generasi bakteri yang bisa dimanfaatkan untuk
tumbuhan (pupuk), hewan dan bahkan untuk manusia. Varian formula yang
diperuntukkan kesehatan manusia dikenal dengan bioto 10 (generasi 10),
bioto 12 (generasi 12) dan bioto 14 (generasi 14). Formula tersebut
dipercayakan kepada sebuah tim yang kemudian dikemas dan diberi label
BIOSYAFA.
PENJELASAN
SINGKAT VARIAN PRODUK BIO SYAFA
BIO SYAFA (kemasan 500 ml, sering
disebut BIOTO 10): mengandung bakteri aktif atau hidup
. Dibuat PHnya sama dengan PH lambung, kandungan dan vagina yaitu 3,35 – 3,50.
Tiap sentimeter kubik (Cm3) mengandung bakteri sekitar 3686.
Manfaatnya selain untuk pengobatan, juga meregenerasi sel, dimana ketika
bakteri yang ada pada bioto 10 bercampur karbohidrat yang ada dalam lambung
akan mengubah karbohidrat tersebut menjadi asam laktat yang akan menghasilkan
beberapa enzim yang berfungsi meregenerasi sel.
BIO SYAFA PLUS (kemasan 330
ml, sering disebut BIOTO 12): mengandung bakteri bioto
10 plus herbal yang sesuai dengan karakter bakteri. Herbal tersebut berfungsi
sebagai starter, sehingga efek kerjanya menjadi lebih kuat. Dalam tiap
sentimeter kubik (Cm3) mengandung bakteri 36811.
Manfaatnya sebagai pengobatan.
BIO SYAFA SUPER (kemasan 100
ml, sering disebut BIOTO 14): mengandung bakteri
dormen (bakteri yang dilemahkan/ditidurkan) seperti vaksin. Ini merupakan
aplikasi dari edible vaccine (vaksin
yang bisa dimakan), hal mana pada kalangan ilmuwan masih pada tataran wacana. Tiap
sentimeter kubik (Cm3) mengandung bakteri sekitar 36818. Manfaatnya
hanya untuk pengobatan terutama untuk kasus penyakit berat.
Ada nasehat singkat dari ahli Mikrobakteriologi, Prof.
Hiromi Shinya yang juga merupakan dosen dari Prof. Sukardi, sekaligus
penulis buku " The Microbes Factor" (Mukjizat Mikroba) bahwa:
"Anda bisa berumur panjang dan sehat walafiat tanpa mengalami penyakit serius, tapi hanya jika Anda mempunyai usus yang sehat."
"Bersihkan lambung dan usus dari tumpukan sampah berbahaya dengan probiotik."
"Berpuasalah agar enzim super muncul dan menyingkirkan racun dengan dibantu probiotik."
METODE PENGOBATAN BIO SYAFA DAN REAKSINYA
- Pada tahap awal mengkonsumsi produk Bio Syafa, bila penderita mengalami gangguan pada tubuhnya, maka akan terjadi beberapa reaksi, antara lain: nyeri sendi, nyeri seluruh tubuh, kepala pusing bahkan berputar-putar, nyeri lambung, sering buang air besar (BAB) atau air kecil (kencing), berkeringat lebih banyak, nyeri dada, mengantuk, badan lemas, serta reaksi lainnya tergantung pada kondisi tiap individu. Bahkan gejala dari penyakit yang diderita semakin terasa, seolah-olah sakitnya menjadi semakin parah. Reaksi yang demikian menandakan proses detoks sedang berlangsung. Bila muncul keluhan-keluhan tersebut, menandakan ada kelainan pada tubuh, yang selanjutnya akan diperbaiki melalui sistem metabolisme yang dilakukan oleh bakteri.
- Berbeda dengan sistem pengorbanan kimiawi yang mana bila dikonsumsi bisa menghilangkan gejala yang ada, namun tidak menyembuhkan organ tubuh yang sakit. Sedangkan sistem penyembuhan dengan bakteri ini memperbaiki sistem dan metabolisme tubuh sehingga pada akhirnya, organ-organ tubuh menjadi sehat. Misalnya pada penderita diabetes, bakteri akan menyehatkan pankreas sampai berfungsi normal. Pada penderita yang bermasalah dengan lambung, bakteri akan mengkondisikan Ph lambung normal, sehingga asam lambung juga normal.
- Reaksi yang terjadi pada umumnya akan berlangsung selama 2-3 hari, dan selanjutnya tubuh akan terasa enak.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas partisipasinya ya...
silahkan masuk kembali...
Saya akan lebih senang jika anda tidak memasang iklan disini...
thanks.